Pengikut

Powered By Blogger

Jumat, 14 September 2012

Kalsel waspadai meluasnya kebakaran hutan

 

Banjarmasin (ANTARA News) - Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mewaspadai dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan di provinsi tersebut, seiring masim kemarau panjang tahun ini.

"Apalagi Kalsel seperti saat ini, terdapat 257 titik api (hotspot) yang tersebar pada sejumlah kabupaten/kota, termasuk kawasan hutan," ujar Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) provinsi setempat Rakhmadi Kurdi, di Banjarmasin, Kamis.

Ia menyatakan, berkat kewaspadaan dan antisipasi, ia bersyukur hanya beberapa hektar kawasan hutan Kalsel yang terbakar pada musim kemarau tahun ini.

"Kita berharap kewaspadaan terus ditingkatkan dan antisipasi dilakukan agar kebakaran kawasan hutan jangan makin bertambah banyak," lanjutnya menjawab ANTARA Kalsel lewat telepon seluler.

Berdasarkan hasil pemantauan Dishut Kalsel sejak awal musim kemarau tahun ini sampai sekarang, baru terjadi kebakaran kawasan hutan pada dua titik.

"Kebakaran itu terjadi kemarin (Rabu, red), di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, sekitar lima hektar," ungkap mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalsel tersebut.

"Sedangkan dari daerah-daerah atau perusahaan yang mengelola Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hutan Kemasyarakatan (HKm) belum ada laporan. Kita berharap, semoga tidak terjadi kebakaran di kawasan itu," lanjutnya.

Mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran kawasan hutan, dia menyatakan, pihaknya selain mensiagakan polisi hutan (polhut), juga bekerja sama dengan semua elemen masyarakat.

Sebagai contoh memberdayakan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA), yang hampir terdapat pada semua kabupaten/kota se Kalsel serta Manggala Agni.

"Kelompok masyarakat seperti MPA tersebut, kami minta segera melaporkan kalau mengetahui ada kebakaran lahan kawasan hutan, jika mereka tak mampu mengatasi," tuturnya.

"Alhamdulillah sistem jaringan informasi dan pelaporan tersebut jalan, sehingga kita bisa melakukan penanggulangan secara dini atas setiap kejadian kebakaran kawasan hutan," lanjutnya.

Sebagai contoh ketika kebakaran kawasan Tahura Sultan Adam, masyarakat yang memberikan laporan, sehingga petugas Dishut segera melakukan penanganan dan tidak sempat meluas.

Penyebab kebakaran lahan kawasan Tahura Sultan Adam tersebut diduga karena kelalaian warga masyarakat, seperti membuang puntung rokok seenaknya pada rerumputan yang mengering akibat kemarau, demikian Rakhmadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kalender